Daging merupakan salah satu sumber protein yang penting bagi tubuh. Namun perlu diingat bahwa daging berasal dari hewan yang dapat membawa bakteri. Karena itu, menyimpan daging secara tepat dapat mencegah berkembang biaknya bakteri. Bakteri dapat membelah diri sangat cepat dan membuat makanan lebih cepat busuk. Bakteri bisa menghasilkan lendir, racun, warna, dan bau yang menunjukkan kerusakan. Tetapi kadang-kadang racun yang ditimbulkan oleh bakteri bisa berkembang tanpa adanya perubahan warna, bau dan tekstur. Karena inilah, menyimpan daging di tempat yang dingin saja tidak cukup untuk mencegah bakteri tidak berkembang.

Hati-hati daging rawan bakteri
Hati-hati daging rawan bakteri

Suhu yang paling baik untuk tumbuh bakteri adalah 21°C sampai 37°C. Di atas dan di bawah suhu itu, bakteri akan tumbuh perlahan. Pada suhu 1°C sampai 4°C, bakteri tumbuh sangat lambat. Itu sebabnya, daging dan ikan paling baik disimpan di dalam freezer, bukan di chiller. Freezer merupakan tempat paling dingin di lemari pendingin, dengan suhu 0°C-3°C. Ketika Anda meletakkan daging mentah atau ikan di dalam freezer, lebih dulu daging atau ikan dibungkus atau dimasukkan ke dalam container terutup.
Menyimpan daging atau ikan yang tidak langsung dimasak sebaiknya tidak di chiller, yaitu bagian lemari pendingin yang tidak membekukan bahan makanan. Karena di bagian ini, suhu tidak cukup untuk menghentikan berkembang biaknya bakteri, tetapi hanya memperlambat. Bila Anda hanya ingin menyimpannya sesaat, dan tak lama kemudian mengolahnya, chiller bisa jadi tempat menyimpan sementara. Bila ingin menyimpan daging atau ikan lebih dari 1 malam, simpan kedua bahan makanan itu di dalam freezer.
Daging atau ikan yang sudah terkontaminasi bakteri, meski sudah dimasak, akan tetap dapat menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan, yang gejalanya mirip keracunan. Mual, muntah, diare, kram otot perut, dan kadang-kadang disertai demam.